Tuesday 29 October 2013

Malaysia #5 : Genting Highland

Monday, 14 Oct 2013


Perjalanan saya kali ini self traveler kembali, dengan tujuan ke Genting Highland. Saya berangkat pagi sekitar pukul 7 sudah cabut dari Hotel Chill In di kawasan China Town tempat saya menginap menuju Terminal Bus Puduraya dengan jalan kaki sekitar 8 menit. Sampai di Terminal Puduraya saya langsung membeli tiket bus jurusan Genting yang letaknya di Lantai 2 terminal. Oiya, untuk tiket busnya saya membeli yang sudah gabung dengan Cable Car seharga RM 10. 

Sekilas mengenai Genting Highland.... Sebenarnya Genting Highland memiliki nama resmi Resorts World Genting. Pengelola disana menamainya "City of Entertainment". Genting merupakan satu-satunya tempat di Malaysia dimana orang-orang dapat berjudi secara legal. Meskipun dia disebut-sebut sebagai Las Vegas-nya Malaysia nih, disana gak cuma nawarin casino-casinonya saja, tetapi juga taman hiburan besar dengan lebih dari 50 wahana. Bagi yang suka belanja disana juga terdapat mall. Untuk menuju Genting Highland, kita harus naik cable car (kereta gantung) yang jalannya menanjak sampai ke atas bukit dan iklim disana sejuk banget plus dingin. Jadi siapin aja jaket kalo ga tahan suhu dingin.

Cable Car menuju Puncak Genting

Cable car sentral

Papan harga tiket cable car

Salah satu casino di Genting Highland

Papan penunjuk di Genting Highland

Di Genting terdapat dua taman hiburan, yakni taman hiburan indoor dan outdoor. Untuk taman hiburan indoor terdapat di First World Plaza. Banyak banget wahana yang ada di indoor, salah satunya ada 4D Motion Master, Carousel, Euro Express, Adult Bumper Car, Reindeer Cruiser, Ride de Paris, dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk wahana outdoor-nya hampir mirip dengan Dunia Fantasi sih, tapi sayangnya wahana outdoor tersebut baru saja ditutup tanggal 1 September 2013 kemarin. Penutupan tersebut akan memakan waktu selama 3 tahun untuk menjadikannya taman bertema "Twentieth Century Fox" yang pertama di dunia. Wowww....!!!! So, nantinya akan ada world class journey of entertainment and fun di tahun 2016 nanti di Genting.

Oiya, untuk wahana yang berada di First World, seperti Snow World, Sky Venture, Video Vision City, dan Funtasy World masih beroperasi seperti biasa.

Snow World di Genting

Lorong Genting

Genting Walk

Wahana Haunted Adventure & Believe It or Not

Sekitar jam 3 sore saya mulai meninggalkan Genting untuk balik ke KL karena masih ada beberapa tempat yang harus saya kunjungi disana. Untuk menuju ke terminal bus, saya harus naik cable car lagi untuk turun bukit. Harga tiket bus dari Genting ke Terminal Puduraya yakni RM 4.6.

Tiket Bus Genting - Puduraya (RM 4.6)

Malaysia #4 : MotoGP Racing in Sepang

Sunday, 13 Oct 2013


MotoGP? Sumpah...saya ga pernah ngikutin sama sekali balapan motor berskala internasional yang satu ini. Tapi kalo ditanya ridernya di MotoGP sapa aja,,,, yaaahhh lumayan tau sih, tapi gak tau banget. hahaha... Kalopun disuruh nyebutin satu-satu, paling banter bisa nyebutin 4 orang doang. Paling yang saya sebutin Dani Pedrosa (Repsol Honda/Spanyol), Marc Marquez (Repsol Honda/Spanyol), Valentino Rossi (Yamaha/Italia), sama Jorge Lorenzo (Yamaha/Spanyol). 

Awal mula kenapa saya ikutan nonton MotoGP ini, karena pada saat itu ditawarin teman kantor saya yang bernama Lena. Dia rajin banget nongkrongin motoGP tiap kali main. Nah, ceritanya ada promo nih buat nonton, saat itu harga tiket di Main Grandstand seharga RM 103 (Early Bird), sedangkan harga normalnya RM 153. Jika RM 103 tadi dikurs-kan ke IDR kira-kira Rp 370.000,- skalian pengen ngrasain gimana sih sensasinya nonton Live bareng ratusan ribu orang yang seneng banget sama MotoGP. Tiket sudah ditangan sejak 2 bulan sebelum kami berangkat ke KL, dan ujungnya sahabat saya yang bernama Lena tadi batal ke KL karena ada tugas negara yang wajib dia selesain #smoga Propernya sukses kak Lena ;)

Yup...lanjut hari ke-4 saya gabung lagi dengan teman backpacker saya yang kemaren setelah kemaren saya ngacir sendiri ke Malaka. Oke,,sekitar jam 7.30 saya dan 2 orang teman saya berangkat dari Hotel Chill In menuju Stasiun Pasar Seni (jalan kaki aja ke stasiunnya) untuk naik Rapid KL menuju KL Sentral. Sampai di KL Sentral, kami membeli tiket KLIA Ekspres/KLIA Transit untuk tujuan Stasiun Salak Tinggi. KLIA Ekspres/KLIA Transit tiketnya lebih mahal dibanding dengan Rapid KL dan KTM Commuter, cukup 20 menit perjalanan udah sampai di Salak Tinggi. Jika naik bus dapat ditempuh kurang lebih 1,5jam dari KL Sentral.

Tiket KLIA Ekspres / KLIA Transit include tiket bus menuju LCCT

KLIA Ekspres / KLIA Transit

Sesampainya di Stasiun Salak Tinggi, kami bertiga langsung mencari bus yang akan mengantar kita ke LCCT. Kondisi busnya bagus, bersih, ber-AC, dan berkelas eksekutif. Selama perjalanan dari Salak Tinggi menuju LCCT, kami melewati Sepang International Circuit, tetapi kami tak diperkenankan turun disana. Perjalanan sungguh macet luar biasa, banyak konvoy motor yang mau ikutan nonton MotoGP. Sesampainya di LCCT, kami mencari bus perantara dari LCCT ke Sepang dengan biaya RM 10, busnya berwarna merah. Kira-kira pukul 11an kami telah sampai di Sepang. Yeeyyyyy :D

Suasana begitu ramai, penuh, dan sesak. Banyak stand-stand motor, stand makanan, stand asesoris motor dan semuanya serba motor. Berhubung saya ga hobi motor, ya sudah cuma liat-liat aja terus nyari "ear plug" buat sumbat kuping pas nonton motoGP. Dari luar aja bisingnya suara motor udah keceng, apalagi di arena balap nanti. Kebetulan waktu itu masih warming-up buat para rider manasin motor2 mereka. Akhirnya ear plug pun ketemu, dan harganya wow..,sepasang RM7. Padahal di kantor banyak ear plug, tau gitu kemaren ambil..hahahaa... Daripada kuping kenapa2, dibelilah ear plug tersebut -__-

Suasana di depan Main Gate Sepang International Circuit

Foto depan Motornya Valentino Rossi

MotoGP baru dimulai sekitar pukul 3 sore setelah sebelumnya racing Moto2 dan Moto3. Syukurlah kami dapat tempat duduk yang posisinya Oke banget, pas di depannya arena start balap motor. Suara para supporter yang ikut meramaikan kejuaraan racing nomor wahid ini pun tak mau kalah dengan suara motor para rider yang di-gas saling bersahut-sahutan. Mereka ada yang teriak-teriak nama Rossi, Pedrosa. Kalau saya sih lebih dukung Marquez. Alasannya?? Hmmm...saya mikir dulu..hahaha

Riders siap untuk start racing

Pertarungan sengit dimulai dengan Marquez start di posisi pertama, kemudian Rossi di nomer 2, lalu Crutchlow di posisi 3 dan dua dibelakangnya ada si Lorenzo dan Pedrosa. Sekitar satu jam saling kebut-kebutan, saling mendahului dan saling salip menyalip, akhirnya sang juara pun muncul. 
Marquez yang jadi andalan saya pun harus rela jadi Juara 2, setelah di Podium Pertama diisi oleh Kang Dani Pedrosa, dan Juara ketiga diisi oleh Lorenzo.

Para Juara MotoGP Sepang, 13 Oktober 2013

Sunday 27 October 2013

Malaysia #3 : Melaka "The World Heritage City"

Saturday, 12 Oct 2013


Sabtu, 12 Oktober 2013 adalah hari ketiga saya di Malaysia. Sesuai itinerary yang saya buat, dihari ketiga tersebut saya akan mengunjungi Melaka, yang letaknya sebelah selatan dari Kuala Lumpur. Dihari ketiga ini saya backpacking seorang diri, karena kebetulan agenda saya dengan dua teman saya berbeda karena mereka berdua akan menonton kualifikasi MotoGP di Sepang.

Pagi-pagi sekitar jam 06.30 saya berangkat dari Hotel Chill In dengan jalan kaki menuju Stasiun Pasar Rakyat untuk naik Rapid KL menuju Stasiun Bandar Tasik Selatan. Sesampainya di Stasiun Bandar Tasik Selatan saya langsung bergegas membeli tiket bus di Terminal Bersepadu Selatan yang letaknya persis di sebelah Stasiun. Don't you know guys....pas sampai di Terminal Bersepadu Selatan agak tercengang (sok lebay) soalnya ini Terminal bus mirip banget sama Bandara. Bedanya gak ada pesawat yang parkir, terus dari luar juga gak keliatan bus-bus yang parkir diluar karena tertutup gedung. Oiya, untuk tiket bus menuju Melaka saya dapatkan dengan harga RM11 dengan bus Mayang Sari .

Singkat cerita mengenai Melaka atau Malaka atau Malacca (apalah itu namanya), dia merupakan cagar budaya yang telah diresmikan oleh UNESCO pada tanggal 7 Juli 2008 sebagai cagar budaya berskala internasional selain temennya di Pulau Penang yakni Kota Goerge Town. Di Melaka banyak sekali bangunan bersejarah peninggalan kolonial sejak zaman Spanyol, Belanda, sampai Jaman Inggris. Selain itu disana banyak tempat-tempat keren yang wajib dikunjungi. Sumpah...rasanya tak lengkap jika kita ke Malaysia tanpa berkunjung ke tempat ini. Trust me...!!!

Tiket Bus Tujuan Melaka Sentral (RM 11)

Pukul 09.30 tepat, bus yang akan membawa saya menuju petualangan ke Melaka datang. Perjalanan ke Melaka ditempuh selama kurang lebih 2jam. Kira-kira pukul 11.30 saya telah sampai di Melaka Sentral.

Baliho yang nunjukin udah sampai di Melaka Sentral

Nah...sesampainya di Melaka Sentral, sempet kebingungan nyari dimana letak bus Panorama 17 (bus warna merah). Akhirnya setelah nanya ke mbak-mbak yang jual cemilan, ditunjukin deh dimana letak bus itu berada. Untuk naik bus Panorama 17, saat itu antriannya rame (maklum pas weekend) dan bayar tiketnya langsung ke sopir busnya seharga RM 1.30 lalu nyebutin mau turun dimana. Saat itu saya bilang ke sopirnya yang kebetulan orang India kalau saya mau ke Stadthuys. Pas turun dari bus, langsung ngliat tulisan di tembok merah ini "Welcome to Melaka - World Heritage City"

Stadthuys - Melaka

Tak Jauh dari tempat saya turun bus, kebetulan ada Tourism Center. Mampirlah saya kesana untuk minta peta Melaka. Di peta itu lengkap sekali dengan tempat-tempat menarik yang wajib kaki dilangkahkan kesana. Oiya, di sepanjang jalan Stadthuys, bangunannya kebanyakan berwarna merah bata. Masih bingung juga kenapa harus merah bata...hehe. Sampai gereja pun temboknya merah bata juga.

Gereja Tua di Melaka sejak tahun 1753

Kincir Angin Melaka

Becak hias yang siap nganterin turis keliling Melaka "full music"

Lorong sepanjang Stadthuys

Akses jalan menuju St. Paul's Church

St. Paul's Church

For Your Info, untuk jalan-jalan di Melaka, bisa ditempuh full jalan kaki. Rata-rata jarak dari satu tempat dengan tempat lain saling berdekatan, selain itu dengan jalan kaki kita bisa explore lebih dan tentunya makin sehat. Jika malas berjalan kaki, disana juga ada becak hias yang siap nganterin kalian keliling Melaka, tapi tarifnya lumayan mahal.. bisa sampai RM 50, becaknya full music dan lagunya up to date banget.

Sungai Malaka (disana ada boat yang disewakan untuk menyusuri sungai)

Kincir air punya Melaka 

River Cruise & Maritime Museum (tiket masuk RM 20)

Proclamation of Independence Memorial

Nah, kalau mau ngliat Malaka seluruhnya, kalian bisa naik ke atas Taming Sari Tower, tiketnya bisa dibeli di Gedung yang bersebelahan dengan Taming Sari Tower dan harga tiketnya RM 20 untuk dewasa dan RM 10 untuk anak-anak. Sekilas info mengenai Taming Sari Tower, tower tersebut memiliki ketinggian 110 meter dengan 360 degree viewing. Jadi kita bisa melihat Melaka kesegala arah dengan durasi sekitar 7 menitan.

Taming Sari Tower

Dari Taming Sari, saya lanjut ke Jonker Walk, disana banyak sekali kuliner, toko-toko cinderamata, dan tempat wisata lainnya.

Kawasan Jonker Walk

Salah satu restoran disamping Jonker Gallery

Patung depan Taman Warisan Dunia Jonker Walk

Kuil Kuan Im di Melaka (kawasan Jonker Walk)

Tak terasa waktu semakin sore, dan saat itu sekitar pukul 5 sore saya kembali ke Melaka Sentral dengan naik bus Panorama No. 17. Untuk naik bus tersebut bisa dari Stadthuys (tepatnya samping Christ Church Melaka) dengan harga tiket RM 2. Sekitar 15 menit kemudian sampai di Melaka Sentral dan saya langsung membeli tiket balik ke Terminal Bersepadu Selatan.

Tiket balik dari Melaka - KL (RM 10)

Tiket sudah ditangan, saatnya say good bye buat Melaka... :D

Friday 25 October 2013

Malaysia #2 : French&Japanese Village - Batu Cave - Petronas Tower

Friday, 11 Oct 2013


Setelah hari pertama disibukkan dengan suasana malam, saatnya hari kedua saya pergi ke Bukit Tinggi Malaysia, tepatnya di negara bagian Pahang dengan ketinggian 3.000 feet above sea level. Kali ini kami pergi bareng bertiga karena kebetulan itinerary kami sama yakni akan ke French Village, Japanese Village, Batu Caves, dan Petronas Tower.
Pagi-pagi sekitar jam 7 kami sudah jalan dari Hotel Chill In tempat kami menginap, menuju Stasiun Pasar Rakyat (dengan jalan kaki) untuk naik Rapid KL turun di Stasiun Hangtuah, kemudian sambung KL Monorail turun di Stasiun Imbi. Kenapa kami turun di Imbi? karena Stasiun Imbi adalah stasiun yang paling dekat dengan Mall Berjaya Times Square. Dari Stasiun ke Mall tinggal jalan kaki gak sampai 5 menit.
Okay, tujuan kami sampai di Mall pagi2 bukan untuk belanja, melaninkan berburu tiket bas. Jujur, sesampainya di Mall kami kebingungan mencari dimana letak counter tiket yang menjual tiket bas ke Bukit Tinggi tempat French and Japanese Village berada. Eh...taunya tempatnya memang ga keliatan, ada di Lantai 8 mall tersebut. Akhirnya kami membeli tiket di Colmar Tropicale (itu nama agen wisatanya) seharga RM50 (include PP Berjaya Time Square – Bukit Tinggi, masuk French Village, masuk Japanese Village, dan shuttle bas). Setelah kurang lebih 1,5jam perjalanan, akhirnya sampai ke Bukit Tinggi. Letaknya memang jauh dari KL, sekitar 60KM. 
Tiket Bas menuju French Village

Bas yang nganter kami ke Bukit Tinggi KL

Selama perjalanan menuju French Village, kami disuguhi suasana pegunungan disisi kanan kiri, dan tentunya tanpa kemacetan. hehe..
Yeeaahh...Akhirnya sampai juga di French Village. Sebagai gambaran, disana banyak bangunan arsitektur khas Europe. Restaurant disana kebanyakan menyajikan makanan western, dan harganya lumayan mahal. Bangunannya keren, cat dindingnya unik, disana ada sumur yang konon katanya jika melemparkan koin lalu berdoa di sumur tersebut, keinginannya bakal tercapai #itu kepercayaan orang2 yang tinggal disana lho yaa.. Tapi saya saat itu ga lempar koin, tapi lempar duit kertas..hahaaa

Main Gate French Village

Kastil French Village

Bagian dalam French Village

Sumur lempar koin (yang katanya manjur)

Air mancur ditengah-tengah French Village

Setelah dari French Village, kami naik shuttle bus menuju Japanese Village. Lama perjalanan sekitar 15 menit, dengan interval keberangkatan tiap 30 menit.
Japanese Village merupakan desa buatan yang didesain mirip dengan Jepang baik itu bangunan rumahnya, kolam airnya, jalan setapak menuju desanya, dan disana ada tempat penyewaan kimono (harga sewa RM20), ada japanese tea house, ada SPA outdoor ala jepang yang dinamakan Tatami SPA.

Papan rute di lokasi Japanese Village

Bukit kecil menuju Japanese Village

Rumah model Jepang

Kolam di pinggir rumah Jepang

Bergaya dengan Kimono Pink

Setelah berpuas-puas di Bukit Tinggi, Pahang, KL..... perjalanan dilanjutkan balik ke Berjaya Time Square dengan naik Bas yang sama. Kira2 pukul 4 sore kami telah tiba di mall, lalu lanjut naik KL Monorail dari Stasiun Imbi menuju KL Sentral. Sesampainya KL Sentral, kami langsung beli tiket KTM Commuter menuju Batu Caves.

Sedikit cerita mengenai Batu Caves (Gua Batu) yakni gua yang tidak hanya gua biasa saja, gua2 di Batu Caves adalah Kuil Hindu yang paling populer di luar India. Jadi jangan heran kalo disini banyak wisatawan India baik wisatawan domestik dari etnis india maupun wisatawan asing berkebangsaan india. Oiya, kuil di Batu Caves dibangun sebagai penghormatan untuk Dewa Muruga. Jarak Batu Caves dari KL kurang lebih 13 KM. Di sana terdapat anak tangga sejumlah 272. Lumayan lah kalo naik sampai ke atas.. itung-itung olahraga. dan Sesampainya di atas, langsung bisa ngliat altar sembahyang umat Hindu. Oiya, Patung Dewa Muruga yang ada dibagian depan Batu Caves tingginya 42,7meter dan merupakan patung Muruga tertinggi di dunia loh, dan berlapis emas.

saya dan teman backpacker saya

Patung Dewa Muruga + 272 anak tangga

Salah satu Kuil dibagian dalam Batu Caves

Kami di Batu Caves sampai pukul 7 malam. Lalu kami balik lagi ke KL Sentral naik KTM Commuter. Sesampainya di KL Sentral, mampir makan dulu ke ayam penyet (terpaksa karena ngejar waktu) sebelum lanjut ke Petronas Tower. Setelah makan, kami lanjut beli tiket Rapid KL untuk menuju KLCC. Yupp...keluar stasiun langsung ngliat Twin Tower yang jadi kebanggaan warga Malaysia.

Petronas Twin Tower

Mau masuk ke Petrosains tapi sudah tutup


Suria KLCC Mall